Langsung ke konten utama

Kobaran Patriotisme?



Oleh: Oryza Sativa

“Negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para Pahlawannya”
Ir. Soekarno.
Kalimat diatas seolah menjadi alarm pembangun bagi rakyat Indonesia yang barangkali tertidur pulas. Hari ini, 10 November 2017, Indonesia memperingati hari bersejarah bagi rakyatnya, bagi Nusantaranya jua. ‘Hari Pahlawan’. Indonesia, mau tak mau dituntut mengenang kembali masa itu. Masa dimana rakyat Surabaya begitu gigih bahu-membahu dengan semangat berkobar di dada, melawan, untuk satu tujuan mulia. Demi bertahannya kemerdekaan.
Peristiwa itu, barangkali berbanding terbalik dengan rakyat Indonesia yang sekarang. Tua-muda, semua sama. Kemerosotan moral—lupa daratan. Semangat berkobar itu, jiwa patriotisme itu, telah jarang sekali kita temui atau malah telah hilang sama sekali? Tapi, apakah rasa patriotisme itupun harus dibuktikan dengan keberanian bergrilya di medan perang? Tentu tidak!
Kawan. Kita hidup dalam kekayaan alam yang berlimpah ruah. Memanfaatkannya pun kita merdeka. Sebab, begitulah tujuan mulia para pahlawan. ‘Memerdekakan apa-apa yang menjadi milik kita. Milik Nusantara’.
Nah, kawan. Apakah sulit bagimu barang sebentar menghargai jasa mereka? Sedikit saja kau tak merusaknya dengan prilaku anarkis atau orasi basi bau trasi. Bukan omong kosong kau memuja mereka hingga kau jadikan nama mereka sebagai penanda jalan di gang-gang sempit. Bukan bualan kau hafal segala kisah patriot mereka satu-satu. Kawan, jadikanlah satu hari ini sebagai renungan bagi kita semua. Betapa besar jasa mereka. Betapa berdampak besarnya jiwa nasionalis itu bagi diri kita pun bagi negara. Demi besarnya nusantara tercinta, cintailah bangsamu, rengkuhlah budayamu, junjung tinggilah kesatuanmu, hargai pahlawanmu.
Salam Merdeka
Untuk Pahlawanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Power Of Santri

oleh: Muhamad Jamaludin             Santri kata yang tidak asing untuk kita dengar, bahkan kata yang sangat familiar dikalangan masyarakat indonesia, dalam hal ini penulis akan paparkan sepamahaman penulis mengenai kata dan makna itu, santri memiliki tiga gravitasi dalam orbit sebagain mana hukum Allah yang berlaku pada benda di alam semesta ini, diantaranya : Gravitasi ESQ, Gravitasi Iman, Islam, Ihsan, Gravitasi Akidah, syari’at, akhlak. Dalam hal ini semua subtansi gravitasi ini menjadi satu kepaduan yang saling terikat satu sama lainnya. Gravitasi ESQ Sungguh telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah (beberapa peristiwa), karena itu berjalanlah kamu di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan. Qs Aali-‘imraan (keluarga Imran) 3:137             Meminjam teori dari John naisbitt patricia aburdance, dalam bukunya yang terk...