Langsung ke konten utama

Power Of Santri


oleh: Muhamad Jamaludin
            Santri kata yang tidak asing untuk kita dengar, bahkan kata yang sangat familiar dikalangan masyarakat indonesia, dalam hal ini penulis akan paparkan sepamahaman penulis mengenai kata dan makna itu, santri memiliki tiga gravitasi dalam orbit sebagain mana hukum Allah yang berlaku pada benda di alam semesta ini, diantaranya : Gravitasi ESQ, Gravitasi Iman, Islam, Ihsan, Gravitasi Akidah, syari’at, akhlak. Dalam hal ini semua subtansi gravitasi ini menjadi satu kepaduan yang saling terikat satu sama lainnya.
Gravitasi ESQ
Sungguh telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah (beberapa peristiwa), karena itu berjalanlah kamu di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan.
Qs Aali-‘imraan (keluarga Imran) 3:137
            Meminjam teori dari John naisbitt patricia aburdance, dalam bukunya yang terkenal “megatrend 2000”, menyampaikan bahwa 67.000 pegawai pacific bell di california, mengikuti pelatihan ala new age. Demikian pula perusahan terkenal protecter dan gamble, ford motor company, AT dan januari 1999, bahwa Mark Moody, pimpinan senior salah satu perusahaan minyak di dunia shell, memanggil seseorang pendeta budha terkemuka, guna memberikan training spiritual kepada 550 orang eksekutif perusahaan tersebut.
            Gay hendricks, seseorang profesor di universitas colorado, yang memperoleh gelar Ph.D. dari standford dan mengajar selama 20 tahun, bersama kate ludeman, seorang doktor di bidang psikolog dan seorang konsultasi eksekutif, menulis sebuah buku yang berjudul the corporate Mystic. Mereka berdua telah menghabiskan ribuan jam untuk bercakap-cakap dengan ratusan eksekutif kelas dunia selama hampir 25 tahun. Beberapa perusahaan besar menjadi kliennya, seperti motorolla, general electric, johnson dan johndon dan silicon graphics. Gay hendricks dan kate ludeman menyatakan dalam bukunya, bahwa kemungkinan besar kita akan menemukan para mistikus (spiritualis) sejati di ruang rapat perusahaan-perusahaan besar bukan di tempat-tempat ibadah, katanya. Para mistikus ini mengamalkan nilai-nilai spiritual yang mereka ajarkan di perusahaannya, bahkan keduanya meramalkan bahwa para pengusaha yang sukses pada abad 21 akan menjadi pemimpin spiritual. Kesimpulan ini tercetus setela ia bekerja dengan 800 orang eksekutif, selama hampir 25 tahun.           Kalau seperti itu yang terjadi di perusahaan-perusahaan besar dunia, lalu bagaimana dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini? Perusahaan-perusahaan  di Indonesia, baik perusahaan swasta asing, swasta nasional, maupun peusahaan milik pemerintah (BUMN) semuanya mengalami fenomena yang sama, beramai-ramai memajukan perusahaanya guna meningkat kualitas SDM dan kinerja perusahaan. Berbagai macam pelatihan kepemimpinan, dengan berbagai sudut pandang dan dasar pijakan, tak jarang diikuti guna mencapai tujuan tersebut[1].
Spiritual dalam kehidupan manusia adalah ujung tombak dalam pergerakan mereka untuk melesatkan anak panah kepada tujuan yang diimpikan dan di cita-citakan karena dalam hal ini kekuasaan dan kekuatan Tuhan-lah yang bermain, karena kemampuan spiritual dalam hal ini dapat mengantarkan manusia kepada gerbang kesuksesan mereka.
                Memiliki Intelektual tinggi memanglah sesuatu yang diinginkan oleh banyak orang di dunia ini, manun Intelektual saja tidak cukup untuk mengantarkan kita menjadi pribadi yang memiliki insan mulia, tanpa di dampingi Emosinal yang baik dan Spiritual sebagai pusat gravitasi kesuksesan menempuh insan yang mulia. Ketika di suguhkan ada dua buah pertanyaan, pertanyaan adalah jika disuguhkan dua buah pilihan –Makan roti di dalam mimpi- atau –makan singkong di dunia nyata- dalam hal ini logika kita bermain, sebagai seorang yang intelek tentu berpikir logis hal yang telah mendarah daging dalam kesehariannya, tentu berpikir dengan memakan singkong didunia nyata, tentu memiliki hak nyata untuk memenuhi kebutuhan kita (Laper), namun Emosinal bermain untuk meyusun mimpi agar menjadi nyata, orang-orang yang memiliki emosinal tinggi akan memikirkan masa sebelum datang, perencanaan baik, pertimbangan, membangun kerja sama, dan sebagainya untuk mencipkan impian menjadi nyata, akan tetapi spiritual berbicara lain mengenai dua hal tersebut, spiritual akan berkata –kita bisa memakan roti didunia nyata- hal tersebut tidak ada di opsi tersebut, namun hal itu akan mungkin terjadi, karena pusat kesuksesan ada pada intinya, hukum alam sangat nyata dimana semua pelanet mengelilingi gravitasi yang lebih tinggi dari miliknya, begitu pula matahari sebagai pusat tata surya kita pun mengelilingi gravitasi yang lebih besar, semuanya bergerak teratur pada orbit masing-masing, dengan hal ini IQ, maupun EQ, mengililingi pusat kekuatan yang lebih besar yaitu the power of Spiritual.
Gravitasi Iman, Islam, Ihsan
            Islam menurut bahasa (etimologi) mempunyai 2 makna, yang pertama yaitu ketundukan dan kepatuhan, dan yang kedua adalah beribadah karena Allah[2]. Iman menurut pendapat Syeikh Imam Nawawi al-Bantani dalam kitabnya –fathrul ghoish- adalah cahaya, sedangkan menurut istilah (terminologi) membenarkan dengan lisan, meyakini dalam hati, dan di lakukan dengan amaliah (perbuatan), serta ihsan adalah sesuatu yang baik yang merujuk pada ilahiayah, sesuatu yang baik yang menunjukan semua kegiatan kebaikan hanya kepada Allah. Dalam tiga pondasi ini dalam nazhom fiqih karangan mbah Nawawi Abdul Aziz al-Hafiz beliau menulis agama ada tiga rukunnya yaitu, iman, islam dan ihsan, ketiga pondasi ini untuk mengantarkan landasan kebahagiaan dunia dan akhirat, tiga cahaya yang menggabungkan dalam satu kesatuan ini adalah bukti pengamalan dalam menjadi seorang santri, namun dalam hal ini gravitasi tertinggi ada pada ihsan, ihsan adalah tingkat tertinggi dalam era perputaran lingkup ini, dimana seorang santri akan mantap dengan keislaman dan keimanannya bila menempati tingkatan ihsan.
Gravitasi Akidah, syari’at, akhlak
            Aqidah secara etimologi terambil dari kata “al-aqdu” atau “ar-rabthu” yang bermakna ikatan[3]. Sedangkan secara terminologi aqidah merupakan perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram karenanya.
Syari’at menurut bahasa jalan menuju tempat keluarnya air minum untuk. Kata ini kemudian dikonotasikan sebagai jalan yang lurus yang harus diikuti, sedangkan menurut istilah, syariat berarti hukum dan tata aturan Allah yang ditetapkan bagi hambanya. Dalam KBBI kata akhlak diartikan dengan budi pekerti atau kelakuan, sedangkan moral diartikannya sebagai ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb.
Dalam hal ini gravitasi tertinggi ada pada akhlak karena akhlak yang baik mencerminkan dalam tingginnya nilai syariat danaqidah seseorang, namun tiga komponen ini memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk endukung tiga cahaya dapat bersinar menjadi satu cahaya (sun three).
Kita simpulkan dalam tiga gravitasi tertinggi diatas (spiritual, ihsan, akhlak) dengan berakhlak tinggi di sertai dengan spiritual yang untuk mengedepankan ihsan disinilah tiga cahaya atau power of sun three untuk bisa membangun negeri ini, semua gravitasi-gravitasi diatas memiliki keterkaitan satu sama lainnya, karena semua elemen gravitasi itu terikat dengan molekul umum sun three yang selalu berusaha mencapai tingkat gravitasi tertinggi, singkatnya power of sun three adalah tiga cahaya, tiga menjadi satu, tiga unsur, bergabung menjadi satu kesatuan untuk mengarah kepada satu dzat yang Maha Agung, dengan kata lain santri adalah pewaris ‘alimil ulama yang memiliki nilai drajat kehidupan yang tinggi, karena dengan ketiga gravitasi tersebut dapat mengantarkan kita akan ke Maha Luhur-Nya dzat pencipta kita. wallahualam


[1]Gustian Ary Ginanjar, Jakarta, rahasia sukses membangkitkan ESQ power:2003 hlm:8-9
[2]Qowaidul ‘aqoid lil ghozaly hal. 236

[3]Al-Kamus al-Muhith Madda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ponpes Annur Jogja Kebanjiran

28/11/17 muncul badai CEMPAKA di perairan selatan jawa mengakibatkan area belokan angin yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan, selain itu aliran masa udara di sekitar Jawa dan D. I. Yogyakarta menjadi sangat tidak stabil. Hujan yang mengguyur pendowoharjo, sewon,  kabupaten Bantul dari pagi hingga sore hari menyebabkan terjadinya banjir hingga lutut, ponpes Annur Komplek Nurul Huda, komplek Magfiroh, serta ndalem Abah KH Yasin Nawawi ikut terendam banjir, akibnya kegiatan mengaji terhenti dan semua santri setelah shalat isya turun ke medan untuk membendung genangan air guna meminimalisir debit air yang masuk ndalem abah KH. Yasin dan asrama. Setelah shalat maghrib santri-santri ponpes annur yogyakarta komplek nurul huda melakukan mujahadah guna meminta hikmah dan barokah dari kejadian ini. Banjir ini merupakan salah satu fenomena yang baru terjadi sepanjang sejarah berdirinya komplek Nurul Huda. Namun, dengan hujan lebat yang mengakibatkan banjir ini bisa menamb...